Jumat, 15 April 2022

SOTERIOLOGY



BAB  I


PENDAHULUAN


PENGERTIN  SOTERIOLOGY



  Doktrin tentang keselamatan adalah suatu doktrin yang sederhana, tetapi juga sangat kompleks dengan berbagai pandangan.  Doktrin keselamatan harus dimengerti sungguh-sungguh oleh setiap orang percaya terlebih mereka yang belajar teologia, sebab kutuk (anathema) telah tersedia atas orang yang membawa kebenaran lain/ Injil lain selain kebenaran Alkitab.

Pada dasarnya menjelaskan tentang keselamatan sangat simple/mudah dengan mengutip Yohanes 3 : 16 atau Kis. 16 : 31, akan tetapi mulai menghadapi kesulitan apa bila menjelaskan bagaiamana cara Tuhan melakukannya.

  Soteriology  berasal dari dua kata dari bahasa Yunani yaitu : Σοτεριο − Soterio (artinya: pembebasan, kelepasan, keselamatan). Kata ini berasal dari akar kata σοζο (sozo) yang arti dasarnya adalah : “menyehatkan, menyembuhkan, menyelamatkan, mengawetkan atau kaitannya dengan manuasia bebrarti menyelamatkan dari kematian atau mempertahankan hidup. SEdangkan kata yang kedua dari Soteriology adalah  λογοσ − Logos (artinya: Kebenaran, Firman atau ajaran).  Jadi Soteriologi dapat diartikan sebagai “Kebenaran atau pengajaran tentang Keselamatan.”  

  Pengertian keselamatan dalam Perjanjian Lama dapat dilihat dari kata-kata yang sering mewakili seperti : 

  1. yasa  yang berarti “kemerdekaan dari larangan-larangan dan ikatan-ikatan, melepaskan dari kehancuran moral  dan memberikan kemenangan.”

  2. Syaloom  yang berarti : “Damai sejahtera  dan Sehat.”  Kata ini digunakan sebanyak 68 kali dalam PL

  3. Salem  yang berarti : “persembahan syukur bagi suatu kebebasan sesuai dengan perjuangan.



NILAI  KESELAMATAN


  Keselamatan yang diberikan oleh Allah dalam anugerahNya kepada manusia mempunyai nilai yang sangat tinggi sebab:

  1. Keselamatan adalah inisiatif Allah  -  Sekalipun  diberikan secara anugerah akan tetapi keselamatan merupakan rencana kekal dari Allah (Ef. 3 : 11),   Allah telah menyatakan kasihNya kepada manusia ketika manusia masih berdosa (Roma 5 : 8),  bahkan Karya penyelamatan Allah sudah dijanjikanNya.

  2. Keselamatan dilakukan dengan harga yang sangat mahal  -  Keselamatan yang Allah berikan kepada manusia harus di bayar secara mahal, yaitu dengan memberikan AnakNya yang tunggal untuk dihukum di atas kayu salib karena dosa manusia. (Yohanes 3:16) 

  3. Keselamatan diberikan lewat Tumpahan darah Kristus di atas kayu salib  -  Harganya bukan dengan emas dan perak tetapi oleh darah Anak Domba Allah – Kristus

  4. Keselamatan diberikan kepada segala bangsa  -  artinya penyelamatan yang Yesus lakukan bukan hanya untuk sekelompok orang / bangsa, tetapi untuk seluruh dunia tanpa terkecuali (Yoh. 3 :16,   I Tim. 4 : 10,  Mrk  16 : 15-16).

  5. Keselmatan yang dikerjakan oleh Kristus bagi orang percaya adalah sempurna adanya, dan tidak ada keselamatan lain yang diberikan oleh Allah selain yang tersedia di dalam Krsitus Yesus  (Kis.  4 :12).


LUASNYA KESELAMATAN


  Lingkup keselamatan pada dasarnya menyangkut seluru masa / waktu dalam kehidupan manusia yang percaya, yaitu waktu lampua, waktu sekarang dan pada waktu yang akan datang.


  1. Waktu lampau.  Kita telah diselamatkan dari hukuman dosa oleh karena Kristus telah menanggungnya untuk menggantikan kita, sehingga kita dilepaskan atau dibebaskan dari hukuman akibat dosa masa lampau (Yoh. 5 :24;  Efesus 2 :5,8) ini disebut hidup baru.

  2. Waktu  kini.  Kita sedang diselamatkan dari kuasa dosa, oleh karena kehadiran Roh Kudus dalam diri kita, dan karena kita telah memiliki kodrat ilahi, sehingga kita lepas dari jajahan dosa (I Kor. 6 : 9;  II Ptr.1 : 3-4) ini disebut penucianKeselamatan pada waktu kini (proses penyucian) tergantung pada kemauan kita untuk: 

  • Membaca, belajar dan mentaati Firman Allah (II Tim. 2 :15)

  • Persekutuan dengan Allah di dalam doa dan penyembahan (Ibr. 4: 14-16)

  • Mempersembahkan tubuh kepada Allah sebagai ibadah yg sejati (Roma 12:1-2)

  • Pengakuan segera kepada Allah atas suatu dosa yang telah diperbuat serta tekad untuk meninggalkan dosa itu (I Yoh. 1:9,  Titus 2: 11-15).

  1. Waktu yang akan datang.  Kita akan diselamatkan dari adanya dosa, pada waktu kedatangan Yesus Kristus kali yang kedua.  Bilamana Ia membangkitkan orang mati dalam Kristus dan mengubah orang percaya yang masih hidup, sehingga mereka memiliki tubuh yang tidak berdosa dan binasa (tubuh kemuliaan), dan inilah tujuan terakhir dari hidup yang kita tunggu-tunggu (Ibr. 9 : 28,  I Tes. 4 : 13 –18,  Roma 5: 9,  13:11) ini disebut Kemuliaan.

 


KONSEP  DOSA  &  KESELAMATAN


  Doktrin keselamatan tidak terlalu berarti tanpa menyadari kekejaman dosa, sebab oleh karena dosa dan akibatnyalah menyebabkan keselamatan itu begitu sangat penting.  Hampir seluruh bagian Alkitab secara berulang-ulang membicarakan dosa dan akibatnya serta intervensi  Allah dalam memberikan keselamatan kepada manusia berdosa.  Hanya ada 4 pasal dalam Alkitab yang mengabaikan hal-hal tentang dosa yaitu Kejadian 1 dan 2 (Pra dosa) serta Wahyu 21 dan 22 (Post dosa).  Alkitab tidak secara lengkap melaporkan tentang asal-usulnya dosa, namun yang jelas Setan adalah suatu pribadi yang membawa dosa masuk ke dalam ciptaan Allah, termasuk kepada manusia (Yes. 14, Yeh. 28).  Manusia yang diciptakan segambar dan serupa dengan Allah dan dalam keadaan tanpa dosa, kemudian jatuh ke dalam dosa karena godaan setan dan keinginannya sendiri.  


Arti  Dosa


  Dalam konteks alkitabiah, istilah dosa meliputi tiga aspek :

  1. Ketidak taatan atau pelanggaran hokum

  2. Pelanggaran dalam hubungannya dengan masyarakat

  3. Pemberontakkan terhadap Allah. 

Istilah dosa dalam bahasa Ibrani ditulis dengan beberapa kata seperti : “hatta’t” yang artinya “kehilangan standar, sasaran atau tujuan. “pesa”  artinya : “pelanggaran terhadap hokum atau pemberontakkan.  “awon” berarti jahat atau melawan,  “segagah” berarti kesalahan,  “resa” berarti ketidaksalehan, ketidakadilan atau kejahatan.  Sedangkan istilah dosa dalam kata Yunani ditulis dengan “hamartia”  yang artinya : “bertentangan dengan hokum-hukum yang berlaku atas umat atau Allah.  Jadi bias diartikan dosa adalah : “segala tindakan atau kehendak yang bertentangan atau tidak harmonis dengan Pribadi dan Karakter Allah.”    

Kejadian pasal 3 merupakan pasal utama yang membicarakan masuknya dosa ke dalam sejarah umat manusia.  Kejatuhan manusia dalam dosa sangat mempengaruhi seluruh kepribadian manusia secara total termasuk hubungannya dengan Tuhan yang menjadi rusak karena dosa. Realita dosa membawa pengaruh yang jahat bagi manusia sehingga secara sadar dan sukarela ia memihak kepada dosa dan melanggar perintah Allah.  Dosa akhirnya menerobos mengembang dan menguasai manusia. Pada mulanya manusia berdosa karena kemauannya sendiri (willful sinner) namun keadaan itu kemudian berkembang menjadi budak dosa (enslaved sinner).  Ada empat istilah Yunani yang dipakai untuk menjelaskan pribadi manusia yang telah diracuni oleh dosa yaitu: sarks (daging),  soma (tubuh), psyche (jiwa) dan pneuma (roh).  Manusia yang diciptakan seperti gambar diri Allah menjadi bejat total  dan tak berdaya menjadi benar walaupun tak terjadi pelenyapan total. 

  Sekalipun  Allah membenci dosa, tetapi tidak memberi kesan sedikitpun bahwa Allah dipihak yang bereaksi dengan amarah yang meluap-luap.  Dosa itu kuasanya dahsyat sanggup meracuni dan merusak seluruh kehidupan manusia, akan tetapi Anugerah Allah lebih dahsyat lagi.  Dimana kuasa dosa berkuasa maka disanapun juga anugerah Allah berkuasa dengan limpahnya.  Bagaimana cara menyelesaikan dosa … ? Hikmat, anugerah, kuasa dan Kasih yang tak terbatas, merencanakan dan menyediakan keselamatan bagi manusia di dalam Yesus Kristsus.  Jadi keselamatan merupakan aspek anugerah, kesetiaan, panjang sabar dan kasih karunia Allah terhadap manusia yang dinyatakan dalam pengadaan jalan keselamatan di dalam Yesus Kristus.


ALLAH  DAN PENYELAMATAN  MANUSIA


  Pribadi Allah menuntut peneyelamatan manusia, itu sebabnya penyelamatan manusia berdosa bertitik tolak dari pribadi Allah yang Maha suci, Maha besar dan Maha adil.

  Oleh karena keselamatan bertitik tolah dari diri Allah, maka inisiatif perencanaan keselamatan dimulai dari Allah, dan janji penyelamatan itu disampaikan  oleh Allah secara unilateral  (secara sepihak) sesaat setelah manusia itu jatuh (Kej. 3 : 15).   Perlu diketahui bahwa Allah Alkitab adalah KASIH adanya (1 Yoh. 4 : 8, 16), Ia juga Terang dan Roh (1 Yoh. 1: 5,  Yoh. 4 : 24a).  Ia memiliki corak kepribadian yang mengembang, menyerap dan menghendaki persekutuan dengan ciptaanNya.   Tercatat bahwa ada satu sifat Allah yang sangat menonjol yaitu sifat anugerah atau Kasih Karunia,  dan keselamatan bergeak di dalam kasih karunia Allah.


KONSEP ANUGERAH DALAM KESELAMATAN


  Keselamatan sangat berkaitan dengan anugerah Allah, bahkan Rasul Paulus berkata jangan seorangpun memegahkan diri atas keselamatan yang diperolehnya, sebab itu bukan hasil usahamu tetapi Kasih Karunia / pemberian dari Allah (Ef. 2 : 8 – 9).


  Dalam Perjanjian Lama istilah Anugerah  ditulis dalam beberapa istilah yang artinya saling berkaitan dan menjadi latar belakang bagi arti anugerah dalam perjanjian Baru.


  1. Kata  Khen   -  kata ini memiliki kata kerja yaitu : “khanan” yang artinya  “membongkok” dan  “merendahkan diri”  yang meliputi pengertian  menurunkan perhatian atau kasih (Yer. 31 : 31-34;  Hak  6 : 17).  Khen  adalah suatu sikap tanpa pamrih dari Dia yang superior (Allah) membungkuk dan memberkati yang Inferior (manusia).  Pengertian ini sama dengan ungkapan Musa yang berkata “Tuhan, Tuhan, Allah yang penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasihNya dan setiaNya, yang meneguhkan kasih setiaNya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa.

  2. Kata  Khesed  - istilah ini muncul kurang lebih 250 kali dalam PL, dan merupakan kata yang sepadanan dengan  kharis di dalam PB.  Khesed adalah “kasih setia yang teguh” antara dua kelompok yang mempunyai hubungan kekeluargaan.  Kata ini sangat berkaitan dengan janji-janji Allah kepada umatNya.  Khesed merupakan jaminan terhadap janji-janji (covenant) Allah termasuk pemeliharaan dan penyelamatan.  Dengan kata lain Covenant dimungkin terjadi karena khesed Allah  (kasih setia Allah yang kekal dan tahan uji. Jadi  khesed berarti pemberian yang disertai rasa kasih yang dalam karena hubungan yang intim antara Allah dan manusia.

   Sedangkan dalam PB kata anugerah ditulis dengan kata:

  1. Kharis  -  yang artinya  “pemberian Cuma-Cuma Allah dalam Krsitus yang diterima secara mutlak secara Cuma-Cuma oleh manusia (Roma  6 : 11).  Bila anugerah itu diterima, maka anugerah itu memerintah hidup rohani penerima dan mendatangkan anugerah demi anugerah.  Akibatnya orang beriman itu memberikan syukur kepada Allah yang telah memberi anugerah  (2 Kor. 9 : 15).

  2. Istilah lain yang digunakan dalam PB adalah : “Kharito” yang berarti  “Memberikan anugerah terhadap seseorang”  (Luk. 1 : 28).



































BAB  II


SEGI-SEGI  KESELAMATAN



  Konsep keselamatan merupakan suatu pengalaman rohani yang di ekprsikan Allah dalam firmanNya dengan sekurang-kurangnya dua belas ungkapan rohani.  Kedua belas ungkapan ini tidak saling menungguli dan tidak saling meniadakan, tetapi seperti sebua batu berlian dengan dua belas sisinya dimana satu dengan yang lain saling bersinergi atau saling melengkapi. Kedua belas ungkapan itu adalah :

  1. Pilihan  ( Election)

  2. Pengganti  (Substitution)

  3. Penebusan (Redeption)

  4. Pemuasan (Propitiation)

  5. Perpalingan (Conversion)

  6. Kelahiran Baru (Regeneration) 

  7. Pandamaian (Reconciliation)

  8. Pembenaran (Justivication)

  9. Pengangkatan  (Adoption)

  10. Kesatuan dengan Kristus (Inification)

  11. Penyucian (Sanctification)

  12. Pemuliaan  (Glorification)

   Sifat koheren atau keterpautan yang ada diantara segi-segi keselamatan, menyebabkan tiap segi keselamatan tidak dapat mandiri.  Konsep keselamatan ini meskipun diuraikan dengan dua belas symbol atau ungkapan, namun seluruhnya merupakan satu pengalaman rohani.  

Jika ditinjau dari sudut pandang peranan Allah Bapa maka pengalaman keselamatan yang tercakup didalamnya adalah : Pemilihan,  Pembenaran,  Pengangkatan sebagai anak,  dan Pemuliaan.

Apa bila ditinjau dari sudut peranan  Allah Anak (Yesus Kristus), maka yang termasuk didalamnya adalah : Penebusan,  Pengganti dan Persatuan dengan Kristus

Sedangkan bila dilihat dari peranan Allah Roh Kudus,  maka pengalaman keselmatan yang termasuk di dalamnya adalah : Kelahiran Baru,  Pendamaian dengan Allah, dan Penyucian.  Penyucian ini meliputi tiga aspek yaitu: Penyucian posisi (Positional Sanctification),  Penyucian pengalaman (Progressive Sanctification),  dan Penyucian Puncak (Perfected Sanctification).




I.   PILIHAN  (ELECTION)


  Pada dasarnya konsep ini merupakan satu hal yang sangat sukar untuk dijelaskan, bahkan dari abad-keabad telah menjadi perdebatan para ahli teologi.  Sekalipun demikian doktrin ini penting untuk diketahui sebab Alkitab mengajarkannya dan sangat erat hubungannya dengan keselamatan.

  Yang dimaksud dengan konsep pilihan adalah : Perbuatan Allah memilih mereka yang akan diselamatkan untuk menjadi anggota tubuh Kristus.  Dasar dari pemilihan ini adalah Karakter Allah sendiri yang meliputi  : Kasih  Allah (Ef. 1 : 4-5),  Hikmat  Allah (Yud. Ay 25), Kedaulatan Allah  (Roma 8 : 29-30)  dan  Kemahatahuan Allah (Maz. 139).

  Kapan terjadinya pemilihan …. ?   Alkitab mengajarkan bahwa  Allah sudah memilih siapa orang-orang yang akan diselamatkanNya pada masa lampau yaitu sebelum dunia dijadikan (Ef. 1 : 4 -6,   Roma 8 : 29 – 30,  Kis. 13 : 48.  Tujuan dari pemilihan yang Allah lakukan adalah supaya Allah dipermuliakan karena kasih karuniaNya (Ef. 4 : 6).

  Ajaran Alkitab tentang pemilihan berkaitan dengan istilah “Predestinasi”  artinya : “menentukan atau menandai sebelumnya”  Dalam kaitannya dengan keselamatan ialah Pilihan mengawali Predestinasi, artinya dasar dari Predestinasi Allah adalah “Pilihan Allah”.Pilihan bagi kita untuk mengetahui pegertian predestinasi dalam sejarah  (perbedaan titik awalnya).



PANDANGAN  CALVINS


Ajaran Calvinis tentang predestinasi diperlihatkan secara umum dalam singkatan 

TULIP:

  1. Total depravity of man (Keburukan total umat manusia secara moral spiritual)akibat dosa asal maka semua manusia megalami kerusakan total,sehinga ia tidak sanggup meresponi panggilan Allah (total inability) Ef 2 : 1 - 3.

  2. Unconditial (Ketentuan tak bersyarat).

Allah berdaulat untuk menentukan orang yang dipilih-Nya.Allah tidah harus tunduk atau menghiraukan keberatan manusia terhadap keputusan dan tindakan-Nya                     (Mat 20:13-15,Rom 9:20-21).

  1. Limited / particular (Pendamaian terbatas kepada orang pilihan)

Pilhan Allah berdasarkan pada kerelaan-Nya,bukan usahan  atau kerelaan manusia.

Pilhan-Nya mutlak,tidak dapat berubah – ubah dan tak bersyarat (Kel 33:19,Yoh 6:44,  Ef 1:4)

  1. Irrisitable grace (Anugerah yang tidak dapat ditolak)

Dosa telah melumpuhkan kehendak bebas (free will) manusia.Manusia berdosa seperti burung yang sayapnya patah.Burung itu bebas terbang,tetapi tida bisa.Jadi keselamatan adalah anugerah Allah semata,bukan karena usaha manusia.

  1. Perseverance (Ketekuanan sampai akhir).

Orang yang telah dipilih Allah akan bertekun sampai akhir.Sekali selamat betap selamat.



PANDANGAN ARMENIANISME


Pandangan ini dipelopori oleh Yakobus Arminius di abad ke 17 di Belanda.Dia berpendapat:

  1. Walaupun sudah berdosa,manusia masih sanggup meresponi panggilan Allah / percaya.

Semua orang sanggup percaya atau meresponi panggilan Allah.Ayat-ayat seperti   Yesaya 55:1dan Matius 11:28 adalah tawaran keselamatan dan diharapkan  oleh Allah manusia akan meresponinya.

  1. Allah mendasari pilihan-Nya atas kemahatahuan semula (foreknowledge).Pegertian ini berdasarkan kata proginosko atau “foreknew”dalam Roma 8:29.Jadi predestinasi atau ketentuan Allah untuk keselamatan berdasarkan pengetahuan sebelumnya dari Allah tentang bagaimana manusia akan kemudian meresponi panggilan – Nya.Jadi inisiatif untuk pilihan – Nya berdasarkan keputusan manusia yang Allah ketahui sebelumnya.

  2. Allah menghendaki semua manusia diselamatkan (Yeh 33:11,II Pet 3:9).Penebusan Kristus tidak terbatas,bagi orang yang mau meneriman – Nya.

  3. Manusia memilik kebebasan untuk meneriam atau menolak anugerah Allah.

  4. Orang yang sudah selamat,masih ada kemungkinan kehilangan keselamatannya.



KEBERATAN TERHADAP KEDUA PANDANGAN TERSEBUT


Pandangan Calvinis agaknya kurang berlaku adil terhadap ayat - ayat berkenaan dengan kehedak manusia,serta perintah dan ajakan Allah kepada manusia untuk percaya..Secara praktis dikatakan bahwa  Calvinisme bisa  engakibatkan fatalisme atau melumpuhkan daya manusia.Dikatakan juga bahwa Cavinisme dapat melumpuhkan usaha penginjilan.Sebaliknya,pandangan Arminianisme kurang berlaku adil terhadap ajaran Alkitab tentang kedaulatan Allah dan kerusakan menusia.Secara praktis dikatan bahwa Arminianime terlalu “man – centris”,memetingkan perbuatan manusia dan mengorbankan anugerah Allah.Arminiasme juga tidan memeliki dasar yang kokoh tentang kepastian keselamatan (eternal security)

Adakah sesuatu jalan tegah ? John Wesley, pendiri gereja Mehodis dari Inggris,berusaha menggabungkan kedaulatan Allah,kerusakan manusia dan kehendak bebas manusia di dalam  doktrinya:”Prevenient grace” atau “anugerah yang mendahului“.Weskey menyetujui kerusakan moral dan spiritual manusia. Sama seperti Calvin, ia menyetujui bahwa manusia tidak berdaya untuk percaya kecuali kuasa Allah yang memungkinkannya. Ia juga sependapat dengan Calvin bahwa predestinasi Allah berdasarkan pilihannya. Namun berbeda dengan Calvin, Wesley berpendapat bahwa Allah mengaruniakan semua orang dengan kuasa untuk percaya, dan anugerah Allah itu mendahului panggilanNya. Tinggal manusia mengambil keputusan untuk percaya atau tidak percaya. Sama seperti orang Arminian, keputusan manusia ini adalah dasar untuk pilihan Allah (Allah telah memilih mereka yang akan memilih Dia dan menentukan mereka untuk menjadi serupa dengan Anak-Nya).

Masalah yang muncul mengenai pengertian Wesley ini sama seperti pengertian orang Arminian yang lain ialah pemahamannya tentang “foreknowledge”. Istilah proginosko lebih berkenaan dengan mengenal, yaitu kasih, hubungan yang erat (Lihat: Matius 7:23, artinya Yesus tidak memiliki hubungan dengan mereka yang berbuat jahat). Jadi proginosko lebih mengarah ke “mengasihi sebelumnya” dan bukan “mengetahui sebelumnya:, sesuai Efesus 1:5 “Dengan kasih Ia telah menentukan kita dari semula”. Hal itu berawal dari inisiatif Allah, dan bukan manusia. 

Sebagai rangkuman, mencari jalan tengah adalah mustahil apabila kita merumuskan ajaran Alkitab. Kita harus memilih di antara salah satu kutub (kedaulatan Allah atau kehendak bebas manusia) untuk titik awal pengertian kita ata predestinasi. Namun kedua pihak harus mengakui bkedua kutub itu diajarkan di dalam Alkitab, sehingga yang satu tidak boleh dikorbankan karena penekanan atas yang lain. Kedaulatan Allah harus diajarkan sedemikian rupa sehingga tidak mengorbankan kehendak bebas manusia. Sebaliknya, kehendak bebas manusia harus diajarkan sedemikian rupa sehingga tidak memperkosa kedaulatan Allah. Jadi, sekalipun tidak ada jalan tengah di antara kedua kutub tersebut, sangat perlu dan mungkin bagi kita untuk menjaga keseimbangan



2. PENGGANTI (SUBSTITUTION)


Definisi konsep pengganti adalah: kematian Kristus menggantikan orang berdosa yang percaya kepada-Nya sebagai Juruselamat pribadinya. Upacara korban dalam PL merupakan gambaran kematian Kristus sebabagai ganti atau di tempat orang berdosa.Konsep pengganti ini dijelaskan dalam PB dengan pemakaian dua kata depan bahasa Yunani yaitu “ huper ” dan  “ anti “

Pemakaian kata depan “huper“ (in the place of) dalam pengertian umum dapat dilihat dalam  surat Filemon,dimana paulus menghibau agar Filemon menerima Onesimus sebagai pengganti dirinya.Dalam pengertian keselamatan istilah ini dipakai dengan pengertian “ di tempat “, dalam hal ini Yesus dinyatakan sebagai mati ditempat  orang-orang berdosa                   (II Kor 5:21, I Pet 3:18).Secara ringkas preposisi “huper”berarti:untik kepentingan,demi keuntungan,atas nama,pengganti dari…(Rom 9:3,I Kor 15:29,Filemon 1:13).Sedangkan preposisi ”anti” yang dipakai 22 kali dalam PB berarti:sebagai pengganti dari …            (Markus 10:45).

Teori-teori yang salah tentang kematian Kristus,antara lain:

  1. Marturial Theory

Kematian Kristus merupakan puncak ajaran-Nya dimana Ia sendiri mati syahid untuk membela kebenaran.Hal ini disangkal oleh Alkitab (Yoh 10:18).

  1. The Moral  Influence Theory

Ini diajarkan oleh Socianus dan Abelard. Sasarannya adalah adanya reformasi dan bukan regenerasi (kelahiran baru)dalam diri pengikut Yesus,karena pengaruh moral Yesus.Tidak ada nilai obyektif dari kematian Kristus.Itulah kematian biasa yang meninggalkan kesan teladan.Ini merupakan tanda simpati Allah terhadap manusia berdosa seperti seorang ibu yang berwajah pedih di depan bayinya yang terbaring sakit.

  1. The Identification Theory.

Kematian Yesus disebabkan Ia sangat mengidentifikasikan ( menyamakan) diri-Nya dengan manusia berdosa,sengsara,sehingga Ia mampu mewakili mereka ke hadirat Allah dan mengakui dosa mereka dan bertobat bagi manusi.Disini seolah-olah Allah diharuskan menerima pertobata,yang mewakili satu orang.Yang benar,Allah menyediakan jalan pengampunan bagi semua orang.Setiap orang harus bertobat dan percaya.

  1. The Rectorial or Covermental Theory.

Teori ini mengakui nilai obyektif kematian Kristus.Namun disin Allah dianggap sebagi pihak yang diakui,sehingga ada ketidak seimbangan dalam kepribadian-Nya.Ia dendam dan beraksi ekstrim dengan membalas dendam-Nya terhadap setan dan manusia melalui penyaliban Yesus.Ini merupakan spekulasi yang tidak sejalan dengan ajaran Alkitabiah.

  1. The Ransom to Satan Theory.

Paham ini mengatakan beban kekuasaan Setan yang mencekam manusia menyebabkan Allah perlu memuaskan hati Setan dengan harta tebusan Anak-Nya. Alkitab menyebutkan bahwa kematian Yesus adalah bagi penebusan,tapi bukan dibayarkan untuk Setan.Yang benar seperti yang diajarkan Calvin:kematian Kristus adalah sebagai pengganti hukuman dosa kita.



3. PENEBUSAN ( REDEMPTION)


Yang dimaksud disini adalah penebusan dosa.Hal ini menunjukkan pada kegiatan membeli di pasar,khususnya di pasar pebudakan.Doktrin ini dibangun atas 3 istilah PB:

  1. Agorazo,artinya:membeli,membayar,menyerahkan sesuatu sebagai harga pembayaran bagi sesuatu barang lainnya(Mat 13:44, Ef 1:18, Ibr 12:2).Istilah ini berarti pemberian sesuatu harga yang setimpal dengan darah Yesus   (I Pet 1:18-19).Dibeli bagi Allah.Sedangkan hasil yang diharapkan dari penebusan iti ialah agar kita mempermuliakan Allah dengan tubuh kita (I Kor 6:19-20).

  2. Eksagorazo.Tambahan kata depan eks,berarti:dari atau keluar dari.Dengan demikan berari:dibeli keluar dari pasar dosa atau dipindahkan.Jadi arti kata ini dalam rangka penebusan Kristus adalah:Kematian Kristus bukan saja untuk membayar dosa manusia,tetapi sekaligus memindahkan kita dari pasar dosa,agar kita diberi jaminan penuh ( Yoh 10:28) dan agar kita tak akan pernah dikembalikan lagi kedalam belenggu dan hukuman dosa ( Gal 4:5).

  3. Lutroo,arti dasarnya ialah:membedakan / melepaskan dari belenggu dosa dan disuruh pergi sebagai orang bebas / merdeka.Mat 20:28, Markus 10:45, Ibrani 9:12 menujukkan pembebasan kekal.

Sarana penebusan yang digunakan adalah diri Kristus yang mati sebagaipengganti ( I Tim 2:6). Sedangkan sandaran / basisnya adalah darah Kristus yang tak bercacat (Kol 1:14, I Peb 1:18-19).

Dalam PL,pengertian penebusan ini dipakai berhubungan dengan:

  1. Kegiatan Allah membebaskan umat-Nya dari perbudakan di Mesir (Kel 6:6, 15:13),dari pembuangan di Babilonia (Yer 31:11, 50:33-34). Allah membebaskan dari dosa yang mengakibatkan penawanan itu(Yes 40:2).

  2. Kegiatan Allah membebaskan  pengikut-Nya secara  pribadi dari kesengsaraan         (Ayub 19:25;band Ams 23:10-11). Bagi seorang percaya penebusan Allah disediakan untuk membebaskan diri-Nya dari sengsara di dunia dan akhirat.

  3. Kegiatan Allah (Yahweh) untuk membebaskan umat-Nya dari dosa-dosanya                (Yes 59:20;42:22). Mazmur 49:7-8 menegaskan bahwa tak seorangpun mampu menebus dirinya sendiri,Paulus menegaskan aspek penebusan ini dalam Roma 11:26.



Hasil  dari penebusan tersebut adalah:


  1. Rasa salah ditebus (Roma 3:24).

  2. Ditebus dari kuasa dosa dan menyucikan suatu umat bagi perbuatan baik (Titus 2:14).

  3. Ditebus dar kehadiran dosa yang terus menerus,dosa tak berhak hadir (Rom 8:23).

  4. Jaminannya kehadiran Roh Kudus (Ef 1:13-14) yang memeteraikan sebagai milik.

  5. Hak istimewa menghabakan diri kepada Kristus.

  6. Tujuannya utuk memuji kemuliaan Allah (Ef 1:6,12).

Pendapat beberapa theology mengenai doktrin penebusan.Menurut Deissman: ”Ketikan orang mendengar kata-kata yunani:Lutroon pada abad pertama,itu adalah biasa bagi mereka untuk berpikir penukaran uang yang dilakukan membebaskan  para budak”. Theissen berpendapat:”Pembayaran ini tidak dibayarkan utuk Setan tetapi untuk Tuhan.Hutang yang dihapuskan adalah hutang kepada sifat Allah yang mahaadil.Setan tidak berhak untuk mendapatkan orang berdosa,dan juga tidak memerlukan pembayaran supaya orang berdosa menjadi bebas”.Sedangkan Shedd berpendapat:” Pendiaman Roh Kudus membebaskan seorang berdosa dari penawanan dari perbudakan dosa dan Setan”.




 4. PEMUASAN ( PROPITIATION )


Istilah PB yang digunakan ialah : hilasmos,yang berarti :memuaskan,mendamaikan dengan diri sendiri.Dalam septuaginta istilah yang digunakan adalah kapher yang berarti menutupi atau memeteraikan. Arti teologianya ialah bahwa kematian Kritstus memuaskan  hati Allah.Murka Allah atas manusia disebabkan oleh dosa (Mark 3:29,                             Roma 1:18).Kematian Kritus memuaskan hati Allah ,menyebabkan Dia menerima kita ke dalam keluarga-Nya,mereka mempercayai diri-Nya kepada Dia yang memuaskan Allah.Lingkungnya ialah seluruh dunia (Yoh 2:2).Firman Allah banyak memberikan pernyataan tentang murka Allah (mis:Yoh 3:36, Roma 2:5, Ibr 3:11).Sejalan dengan pikiran ini,PB mempersembahkan kematian Kristus sebabai pemuasan terhadap murkan Allah (Roma 3:25)

Dalam Roma 3:25 terdapat istilah hilasterion, artinya:tempat pemuasan.Kematian Yesus bukan saja memuaskan hati Allah tetapi juga sekaligus tempat manusia berkepuasan Allah.Ini meliputi dosa orang-orang dimasa lampau juga.Dalam Ibrani 9:5 dicatat tentang tutup pendamaian (hilasterion)untuk tabut perjanjian. Menurut Keluaran 25:20 pemungkus tersebut mengkilat bercahaya,suatau perlambang tentang kesucian dan kemulian Allah,pembungkus takhta anugerah.Sedangkan darah yang dicurahkan setahun sekali berfungsi menutup dosa manusia.Jadi latar belakang hilasterion itu sendiri menunjukkan tempat pertemuan yang suci antara Allah dan manusia yang berdosa.Bandingkan dengan Keluaran 25:22.

Kristus sendirilah takhta anugerah (the throne of grace),tempat pertemuan orang berdosa dengan Allah yang suci yang telah dipuaskan oleh hidup-Nya yang tampa dosa dan oleh darah pengorbanan-Nya.Kristus sudah taat sampai mati,Allah sudah puas.Jadi tidak perlu berkorban lagi atau berbuat apapun untuk memuaskan Allah.Tak ada dan tak perlu perbuatan yang lain apapun untuk memuaskan hati Allah yang memang sudah puas.Apakah yang dituntut Allah kemudian? Yang dituntut Allah ialah agar manusias merasa puas dengan pengorbanan Kritus dan menerima-Nya (Yoh 1:12) dan berjuang untuk tidak kembali kebawah perhambaan dosa lagi.





5. PERPALINGAN (CONVERSION)


Definis perpalingan ialah pembalikan pikiran seorang berdosa secara sukarela dari dosa (negative) kepada kritus (positif).Tindakan pembalikan dari segi negative ialah PERTOBATAN,dari segi positif,disebut IMAN.Dengan demikian dapat digambar bagan sebagai berikut:


DOSA                 PERTOBATAN                IMAN      


Perpalingan ini adalah titik perubahan rohani yang fundamental jika ditinjau dari segi manusia .




PERTOBATAN



Pertobatan disebut sebagai elemen neatif karena berkaitan dengan dosa.Pertobatan banyak ditekankan dalam kotbah Yohanes Pembaptis,Tuhan Yesus Kristus,dan para Rasul (Mat 3:2,; Mark 6:12; Kis 2:38; 20:21; 26:20).Pertobatan mendapat tempat di dalam pesan Agung Tuhan Yesus Kristus.Ia menekankan bahwa pertobatan dan pengampunann dosa harus dikotbahkan oleh murid-murid diantara bangsa-bangsa mulai dari Yerusalem (Luk 24:47).Pertobatan semua insan adalah kehendak utama Tuhan.Pertobatan adalah langkah utama yang tak dapat dilewati manusia apabila manusia hendak bebas dari kesesatan dan kehancuran total dan mutlak yang sedang menanti itu.Hukuman itu pasti (Luk 13:3,5).

Tiga unsur utama yang harus terlibat dalam pertobatan adalah unsure:

  1. Intelektual.

Unsur intelektual melibatkan pengertian / pengenalan akan dosa diri sendiri,pengakuan rasa bersalah ( personal guilt ),rasa tercela dan rasa tak berdaya                                   

(Maz 51:3,7,11).Tuntutan disini ialah pertobatan sejati,bukan seperti orang yang berubah karena takut karena hukuman belaka,tetapi sungguh menyesali (Mat 27:4).

  1. Emosi.

Unsur emosi yang dimaksud disini ialah perubahan perasaan.Ada rasa sedih yang dalam karena dosa-dosa,karena perkara itu dibenci oleh Allah dan bertentangan dengan karakter-Nya.Berbahagialah orang yang berduka cita (Mat 5:4),dan hati yang pecah hancur (Maz 51:18-19).Bukan karena rasa malu tetapi karena penyesalan dosa.

  1. Kemauan.

Unsur kemauan haruslah muncul setelah unsure intelektual dan emosi muncul.Kemauan yang dimaksud disini adalah kemauan untuk berbalik dari dosa-dosa mereka dan kemauan untuk hidup bagi Allah.

Pertobatan haruslah merupakan kenyataaan pengalaman dan bukannya pernyaan dogma belaka.Ada manifestasi yang kemudian dapat dilihat seperti:

  1. Adanya kepedihan yan gdalam akan diosa,rasa rendah diri,yang menyebabkan adanya rasa jijik dan benci terhadap dosa itu (Yoel 2:2;13; Ayub 42:5,6).

  2. Adanya rasa pengakuan akan dosa dan yang menuntun kea rah permohonan akan rahmat dan belas kasihan Allah (Hos 14:1-3; Luk 18:13-14).

  3. Adanya kenyataan iman,pelayanan dan perbuatan-perbuatan sebagai buah pertobatan sejati.Karena pertobatan sejati bukannya saja sikap negative terhadap dosa,tetapi lebih dari itu ada sikap positif terhadap kebaikan (Kis 26:20).

  4. Adanya fakta turut berpartisipasi dalam perintah Tuhan seperti halnya dalam pembaptisan (Kis 2:38).

Pertimbangan lainnya yang perlua dilakukan dalam membahas pertobatan:

  1. Pertobatan bukan hanya penyesalan.Penyesalan berakhir pada kematian (seperti Yudas),pertobatan berakhir pada kehidupan (seperti Petrus).Penyesalan akan membenci diri tapi tetap mencintai dosa,pertobatan akan membenci dosa,mengasihi Juruselamat.Neraka dipenuhi oleh orang-orang berdosa yang menyesal,sorga dipenuhi oleh orang-orang berdosa yang telah bertobat.

  2. Pertobatan bukan ”membuka lembaran baru”.Itu adalah sikap terhadap diri dan kegagalan,sedangkan pertobatan adalah sikap terhadap Allah.

  3. Pertobatan adalah perubahan batiniah dan bukannya sekedar pengendalian karakater (Mat 3:37).

  4. Pertobatan belum cukup sebagai syarat keselamatan,karena barulah merupakan aspek negative (sebelah mata uang)dari konsep ini.

  5. Pertobatan hanya bila dikaitkan dengan iman.Dimana iman sejati tentu ada pertobatan sejati.Jadi pertobatan bukan melakukan amal untuk “menebus dosa”.Ini berbicara soal jasa,tetapi pertobatan bersandar pada iman.



IMAN

Iman adalah elemen positif kepada Kristu.Sesudah perubahan pikiran,perasaan dan tujuan hidup,maka iman kepada Kristus barulah benar-benar bermanfaat.Definisi iman yang paling dekat ialah yang dinyatakan oleh Ibrani 11:1.Arti iman sendiri ialah suatu tumpuan,khususnya pada sutau Pribadi,yang padanya pihak lain tanpa ragu bisa mengandalkan / mempercayakan dirinya (ti trust).PB melukiskan istilah “percaya” dengan arti khusus,yaitu pengandalan diri mutlak kepada pekerjaan penyelamatan Yesus Kristus yang sempurna dan sudah selesai (Yoh 3:18; Kis 8:13; Roma 1:16; 3:22; Gal 3:20).

Ada beberapa unsure yang terlibat dalam iman,yakni:

  1. Unsur intelek (notitia) adalah unsure pengenalan / pengertian akan kebenaran wahyu Allah yaitu yang menyatakan keselamatan dalam Kristus.Ini meliputi percaya akan kenyatan sejarh-Nya,dan pengajaran-Nya tentang dosa manusia dan ketergantungan mutlak kepada diri-Nya sebagai juruselamat (Roma 10:17).Istilah PB untuk pengertian ini ialah epiginosko.

  2. Unsur emosi (assensus) adalah unsure kepekaan /kesadaran akan kuasa Allah dan satnya hal yang memenuhi kebutuhan yang digerakkan oleh pertobatan sejati (1 Tes 2:13).Ada rasa butuh terhadap anugerah Allah.

  3. Unsur sukarela (fiducia) yaitu berdasarkan kemauan sendiri ada penyerahan diri berdosa tanpa syarat kepada kekuasaan Yesus (Mat 11:28),dan pengakuan akan Yesus bahwa Yesus Kristus berlayak sebagai penebus (Rom 10:9-10) dan penerimaan akan kehadiran-Nya dalam hidup kita (Yoh 1:12).Jelas bahwa iman dapat dikategorikan sebagai suatu tindakan manusia.

Pertimbangan – pertimbangan lain dalam pembahasan iman adalah:

  1. Ketika elemen kepribadian terlihat didalam pengalaman iman ini,yaitu:pikiran,perasaan,dan kemauan.

  2. Obyek iman ialah Pribadi dan perbuatan Yesus Kristus seperti diajarkan oleh Alkitab (Kis 4:12).

  3. Dasarnya ialah janji-janji Allah yang berdasarkan pada integritas-Nya.

  4. Ini bukan buah-buah Roh Kudus,yaitu:keselamata,melainkan gerakan batiniah untuk menerima dengan pasrah jalan Tuhan didalam Kristus Yesus.

  5. Hasilnya:buah-buah Roh Kudus,yaitu perbuatan-perbuatan baik.

  6. Sifatnya mengembang.Semua unsur itu tidak memiliki potensi berkembang,sebagaimana halnya tubuh materi yang telah memiliki daya hidup.Tiga kemungkinan bisa terjadi bagi mereka yang baru beriman yaitu: kemungkinan untuk bertumbuh subur kemungkinan bertumbuh lamban,dan kemungkinan terakhir kemungkinan tenggelam dalam dosa.Namun meski demikian kepastian berkembang sudah ditanamkan oleh Allah.







Berikut ini adalah bagan perbandingan antara pertobatan dan iman.



PERTOBATAN

IMAN

1.Pengenalan diri sebagai orang berdosa.

1.Pengenalan Kristus  sebagai juruselamat.

2.Kesadaran akan penghukuman dalam hati nurani.

2.Kerinduan akan keselamatan memenuhi jiwa.

3.Daya tarik dosa dilemahkan dan kerinduan berbalik memenuhi hati.

3.Daya tarik Roh Kudus mendorong untuk makin merindukan Kristus.

4.Cinta kepada dosa mulai mati

4.Kristus menjadi sasaran kasih.

5.Kebencian terhadap dosa memenuhi hati.

5.Secara sadar merangkul Kristus sebagai juruselamat.

6.Tindakan tegas untuk berkata tidak kepada dosa.

6.Penyerahan total untuk taat pada kehendak Kristus.



6. KELAHIRAN BARU (REGENERATION)


Istilah kelahiran baru berasal dari bahasa Yunani genethe anothen yang berarti dilahirkan kembali atau dilahirkan dari atas (Yoh 3:3,5; 19:11, Titus 3:5).Kelahiran baru adalah aktivitas Allah yang memberikan kodrat baru kepada manusia berdosa berdasarkan penerimaannya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juruselamatnya.Ayat-ayat yang berhubungan dengan kelahiran baru antara lain: II Kor 5:17, I  Yoh 3:14, Ef esus 2:1,4-5, Roma 12:12. I Pet 1:23, II Pet 1:4.

Kelahiran baru melibatkan pengertian :ciptaan baru,hidup lagi,perpindahan,pembaharuan,kodrat baru (kodrat Allah),dan tujuan hidup baru.Ini tentunya lebih dari pada sekedar emosi belaka.Ini adalah hal yang esensi dalam iman Kristen.

Kelahiran baru itu sangat perlu karena:

  1. Manusia mati secara rohani sehingga mestinya binasa (Ef 2:1, Roma 6:23).

  2. Manusia tidak memiliki sifat rohai (Yoh 3:6).Manusia dikuasai oleh tabiat dosa da tidak bisa menyucikan dirinya sendiri (Yeremia 13:23), karena itu perlu pembaharuan oleh Allah.

  3. Kerajaan Allah adalah kerajaan rohani,bukan kerajaan duniawi.Karena itu setiap orang yang ingin masuk kedalam kerajaan Allah harus dilahirkan kembali.


Hal-hal bukan kelahiran baru adalah:

  1. Perubahan intelek (pengetahuan).Tahu tentang Yesus dan agama Kristen.

  2. Usaha memperbaiki diri sendiri (secara lahiriah).Roma 8:8, Yesaya 64:6.

  3. Membuka lembaran baru  (bagaimana dengan dosa lama? Tetap tidak diampuni).

  4. Mentaati peraturan /syariat agama.Kis 10:1-2.

  5. Menjadi anggota gereja  (belum tentu terdaftar sebagai anggota Kerajaan Allah).

  6. Mengikuti baptisan air (tanpa pertobatan dan iman,sia-sia).


Kelahiran baru adalaha pembaruan yang dikerjakan oleh Roh Kudus dalam hati setiap orang yang percaya kepada Kristus.

  • Ini adalah suatu pembaruan batin / rohani yang mengakibatkan perubahaan total.

  • Dikerjakan dari atas / oleh Allah.Yoh 1:13, Titus 3:4-6.

  • Kita menjadi ciptaan baru. II Kor 5:17.




Sarana Allah bagi kelahiran baru adalah: 

  • Dari pihak Allah.

    1. Kehendak Allah.Dia memilih kita sebelum dunia dijadikan.II Petruws 3:9.

    2. Karya Kristus di kayu salib untuk menyediakan keselamatan. Yoh 3:14.

    3. Firman Allah yang diberitakan. Yak 1:18, I Petrus 1:23, Roma 10:17.

    4. Pekerjaan Roh Kudus.Yoh 16:7-11, Roma 8:9, Titus 3:5.

  • Dari pihak manusia.

  • Manusia harus meresponi dengan menerima Kristus sebagai juruselamat (Yoh1:1-12).


Adapun hasil (produk) kelahiran baru itu adalah:

  1. Regenerasi ini menjadikan seorang anak Allah. Ini berarti bahwa semua sumber milik Bapa di surga tersedia baginya sekarang dan selamanya. (Yoh 1:12; Gal 3:26; Rom 8:16,17 ).

  2. Regenerasi  menjadikan seseorang ciptaan bru dengan hati baru ( 2 Kor 5:17; Ef 2:10; Yoh 36:26).Bukannya perubahan fisik (Rom 8:9).Bentuk / pola hidupnya tidak lagi mengikuti pola dunia.

  3. Regenerasi menjadikan orang percaya menjadi pewaris kodrat Allah (Ef 4:24; Kol 3:10).

  4. Regenerasi membuka kemungkinan bagi kemenangan atas dunia (Yoh 3:9; 5:4, 18:19).Roma 7:11-24 membeberkan bahwa manusia yang dilahirkan baru terbebas dari hokum dosa dan kematian.Hukum tersebut masih bekerja tapi tak berhak mendominasi lagi.Manusia itu mengasihi praktek kebenaran.

  5. Regenerasi mengakibatkan “kasih kepada semua saudara” ( 1 Yoh 3:14; 4:7).Siapakah sesame saudara itu? Jawabnya: 1Yoh 5:1.Apakah pernyataan kasih itu? I Yoh 3:16-18.




  1. PEMBENARAN (JUSTIFICATION)


Pembenaran adalalah tindakan Allah secara hokum untuk membenarkan orang-orang berdosa oleh sebab iman kepada Yesus Kristus.Allah menyatakan orang-orang berdosa itu benar,bebas dari hukuman Taurat,dan diperbarui.Allah dulu menghukum mnereka tapi kini Allah menyatakan mereka tidak bersalah,tanpa dosa.Pembenaran ini berhubungan dengan posisi (kedudukan )seseorang secara legal dihadapan Allah.Sifatnya subyektif.

Ada beberapa unsure yang berhubungan dengan pembenaran:

  1. Keampunan dosa dan pemindahan (pengangkatan) kesalahan (rasa salah) dan penghukuman karena dosa.Allah membebaskan orang-orang berdosa yang beriman atau mempercayakan dirinya kepada Kristus dan memyatakan (memvonis) mereka sebagai orang benar (Roma 5:1,16).Kutuk Taurat pun tidak berlaku atas orang tersebut.

  2. Adanya penuangan / penempatan / pecangkokan akan kebenaran ilahi dan penempatan kepada posisi / kedudukan yang menyenangkan hati Allah,dan pengangkatan sebagai anak.Jadi yang terlihat didalam pernyataan sebagai orang benar ialah:pembebasan,pengakuan,pengampunan,pengangkantan remisi dan retorasi atau pemindahan dari pada dosa dan pembaharuan hubungan.Lukisan yang paling tepat ialah Zakaria 3:4 yang menjelaskan bagaiman Yosua disucikan dari dosa-dosanya.

  3. Adanya pembebasan dari kutuk Taurat.Ini bukan karena orang dibebaskan itu sudah melakukan semua hukum Taurat tanpa salah,melainkan pernyataan Allah karena iman kepada Kristus dan pegorbanan Kristus.

  4. Pembenaran hanya pemulaan dari perubahan moral.Namun pembenaran selalu didahului oleh kelahiran baru (regenerasi) dan persekutuan didalam Kristus.Dan yang mengikutinya kemudian ialah proses penyucian (sanctification).



Ada 3 hasil / akibat pembenaran,yaitu:

  1. Pembebasan dari hukuman (Roma 8:1,33,34).Tak ada suatu tuduhan pun yang patut ditimpakan kepada orang yang sudah dibenarkan.Tak satupun hukuman yang patut diterimanya,karena pembenaran Kristus telah memenuhi semua tuntutan Allah secara penuh.

  2. Pembebasan dari murka Allah yang menimpa manusia beriman sebagai akibat dosanya.(1 Petrus 2:24).Pengadilan orang beriman masih tetap ada (2 Kor 5:10).Dalam pengadilan orang-orang percaya itu,pahala akan diberikan kepada mereka yang layak,sedangkan mereka yang perbuatannya tidak patut menerima pahala akan dihanguskan oleh api (1 Kor 3:11-15).

  3. Pemuliaan yang akan terjadi dikala orang-orang beriman dibangkitkan menyongsong kedatagan Yesus Kristus (Roma 8:30).



8. PENDAMAIAN (RECONCILIATION)


Istilah pendamaian ini diterjemahkan dari kata benda Yunani ” katallage” (noun) atau “katallaso” (verb).Arti harafiahnya ialah:suatu penukaran dengan harga yang sama dari sesuaatu itu,atau juga berarti penyesuaian perbedaan.Makna teologisnya ialah bahwa permusuhan antara lain menusia dengan Allah dihancurkan.Pembaharuan hubungan orang-orang berdosa dengan Allah berlaku karena mereka telah bertobat dan mempercayakan dirinya kepada kematian Kristus sebagai alat pendamaian ( Roma 5:11; 2 Kor 5:18,19).Pembaharuan terjadi pada manusia karena imannya kepada karya penebusan Yesus Kristus yang menyebabkan ia terangkat ke tingkat dimana ia bisa disesuaikan dengan karakter Allah (Roma 5:10-11).

Menurut Bancroft,konsep pendamaian ini mempunyai 2 segi,yaitu:

  1. Segi yang sifatnya aktif dan obyektif,dimana kematian Kristus memindahkan permusuhan yang ada antara Allah dan manusia.Permusuhan tersebut telah menjadi dinding pemisah bagi persekutan kedua pihak (Ef 2:16; Kol 1:20).Keadaan permusuhan itu dapat terlihat dalam ayat-ayat dalam Efesus 2:15; Roma 8:7; Yakobus 4:4.Tidak diingat-Nya lagi dosa-dosa manusia yang diperdamaikan.

  2. Segi yang sifatnya positif dan subyektif terjadi karena adanya perubahan sikap manusia terhadap Allah,yang terjadi karena salib Kristus.Perubahan dari sikap permusuhan kepada sikap persahabatan (2 Kor 5:20).Pembaharuan sikap ini tidak terjadi kepada Allah.Manusialah yang harus disesuaikan dengan Allah.

Perdamaian karena karya Kristus disalib,disediakan bagi seluruh dunia (1 Yoh 2:1-2).Dengan demikan dalam kegiatan Pendamaian terhadap pemindahan akibat dosa,adanya perbaharuan sikap terjadi pada manusia,bukan Allah.Pendamaian tersebut menimbulkan rasa damai.Pendamaian tersebut melahirkan hubungan baru antara Allah dengan orang percaya.Tujuannya akhir dari perdamaian adalah bagi seisi dunia ( Kol 1:20).



9.  PENGANGKATAN (ADOPTION)


Istilah Pengangkatan (adopsi) terdapat 5 kali dalam Perjanjian Baru dan semuanya di dalam buku-buku Paulus (Roma 8:15, 23; 9:4; Gal 4:5; Ef 1:5).Untuk memahami dengan jelas maknanya,latar belakang penggunaan istilah itu haruslah diselidiki.Istilah anak pada zaman PB ada 2 yang dipakai:

  1. Teknon, menyatakan seorang bayi yang lahir dalam suatu keluarga melalui kelahiran biasa.

  2. Huio, yang menjelaskan tentang anak yang sama yang pada suatu waktu tertentu secara legal,menurut hokum dinyatakan sebagai anak yang resmi yang berhak dalam lingkungan Bapanya.

Istilah adopsi menunjukkan pada peristiwa penempatan melalui suatu upacara resmi dimana seorang anak itu dinyatakan sebagai anak resmi menurut hokum yang berlaku.Arti teologisnya adalah kita menjadi anak dalam keluarga Allah waktu terjadinya kelahiran baru.Kita diangkat secara resmi melalui adopsi rohani (Luk 15:7,10).

Dari segi pandang manusia,segagai anak kita memiliki:

  1. Nama keluarga (Ef 3:14,15; Wahyu 2:17; 3:12).

  2. Persamaan-persamaan dalam keluarga (Kol 3:10; Rom 8:29).

  3. Kasih keluarga (1 Yoh 2:9-11; 3:13-18; 4:7-8).

  4. Sifat orang tua kita (2 Pet 1:4; Yoh 1:12).


Dari segi Allah sebagai anak kita:

  1. Menjadi obyek kasih-Nya yang istimewa (Yoh 17:22,23; 16:17).

  2. Berhak menerima pemeliharaan Bapa (Mat 6:22,23; 16:32).

  3. Menerima penghiburan-Nya (2 Kor 1:4).

  4. Menerima disiplin ke Bapaan-Nya (Ibr 12:6-11).

  5. Adalah pewaris harta warisan-Nya(1 Pet 1:3-5; Rom 8:17).


Ada tiga hasi dari adopsi yaitu:

  1. Berdiamnya Roh Kudus (Gal 4:6).Buah Roh (Gal 5:22-23) yang dinyatakan dalam hidup orang beriman adalah pernyataan akan berdiamnya Roh Kudus dalam orang tersebut.

  2. Pelepasan dari ketakutan (Rom 8:15).Berdiamnya Roh Allah karena pengangkatan,menyebakan kesadaran akan penerimaan Allah terhadap diri berdosa sehingga semua ketakutan leyap,terutama ketakutan  terhadap maut.

  3. Dijadikan waris Allah bersama-sama Yesus Kristus (Rom8:17).Seseorang beriman diberikan kedudukan sebagai anak dan anggota keluarga.Jadi berhak sebagai pewaris kekayaan Bapa.



10.  KESATUAN DENGAN KRISTUS (UNION WITH CHRIST).


Definisi konsep ini adalah:adanya suatu kesatuan hidup dimana roh manusia (disamping tetap secara sempurna mempertahankan kepribadian dan keistimewannya),dipenetrasi dan dikerjakan oleh Roh Kristus – dijadikan satu denganNya – sehingga manusia itu menjadi sama waris dengan orang tebusan yang dikepalai oleh Kristus juga.Hal ini bukannya satu kesatuan dengan doktrin Kristen,upacara gerejani atau organisasi,melainkan persatuan dengan Pribadi Tuhan Yesus Kristus.

Pernyataan-pernyataan tak langsung mengenai kesatuan Kritus berupa lukisan-lukisan,yaitu:

  1. Persatuan antara sebuah gedung dengan fondasinya ( Ef 2:20-21),tempat kediaman Alla,bait Allah (Kol 2:7; 1 Pet 2:4-5; Maz 118:23; Yes 28:16).

  2. Persatuan suami istri (Rom 7:4; Ef 5:31,32)rahasia misteri (Wahyu 19:7; 22:17; Yes 54:5; Yer 3:20; Hosea 2:2-5),bersatu dalam satu pikiran,perasaan dan kemauan.

  3. Persatuan pokok anggur dan rantingnya(Yoh 15:1-10; Rom 6:5; Kol 2:6,7).

  4. Persatuan antara kepala tubuh dan anggota-anggota tubuh (1 Kor 6:15-19; Ef 1:22,23).

  5. Persatuan antara bangsa-bangsa dengan Adam (Rom 5:12,21; I Kor 15:22,45,49).dan Kej 2:23; Yes 9:6;53:10.

  6. Warga keluarga Allah,ada hubungan anak dengan Bapa antara orang percaya dengan Allah(Ef 1:9).


Selain pernyataan-pernyataan tak langsung,ada juga pernyataan-pernyataan yang langsung,yakni:

  1. Orang yang percaya dinyatakan di dalam Kristus (Yoh 14:20; Roma 6:11; 8:12; Kor 5:12; Ef 1:14; Ef 2:13; Gal 3:3-27).

  2. Kristus dinyatakan berada dalam orang percaya (Yoh 14:20; Ef 3:17; I Yoh 4:16).

  3. Bapa dan Anak dinyatakan dalam orang percaya (Yoh 14:10,23, Ef 3:17,I Yoh 4:16).

  4. Orang percaya memperoleh hidup dengan bersatu dengan Kristus sebagaiman Yesus hidup dan bersatu dengan Bapa (Yoh 6:56-57; I Kor 10:16-17; I Yoh 1:3).

  5. Semua orang percaya adalah satu dengan Kristus (Yoh 17:21-23).

  6. Orang percaya dijadikan waris sifat ilahi (2 Petrus 1:4).

  7. Orang percaya dijadikan satu Roh dengan Kristus (I Kor 6:7,19 Roma 8:26).


Kesatuan orang percaya dengan Kristus bersifat hakiki.Kesatuan ini bukan saja fakta tapi merupakan suatu hubungan.Secara negative hal ini bukan:

  1. Kesatuan yang bersifat alamiah semata-mata,seperti halnya hubungan Allah dengan setiap roh manusia,sebagaimana dianut kaum rasionalis (lihat Filifi 2:12-13).

  2. Hubungan moral,kasih dan simpati belaka.(Bnd 1 Sam 18:1, Yoh 17:21,26; Yoh 15:5).

  3. Peleburan,dimana keberadaan salah satu pihak dihancurkan sebagaimana dianut oleh pandangan mistik.Yang benar sifat moral Allahlah yang dituangkan ke dalam orang beriman.

  4. Persatuan yang dijembatani den dipersyarati dengan partisipasi dalam upacara-upacara (sakramen-sakramen).


Secara positif persatuan orang percaya dengan Kristus dapat dikatakan sebagai:

  1. Suatu persatuan organik dimana kita menjadi anggota Tubuh Kristus dan mengambil bagian dalam kemanusiaan-Nya.Anggota-anggota tersebut bergerak dan hidup menurut perintah Kepala (Ef 5:29-30).

  2. Persatuan dimana hidup Kristus menjadi prinsip hidup yang mendominasi diri kita.

  3. Persatuan itu merupakan kesatuan rohaniah yaitu kesatuan dimana sumber dan penciptaanya adalah Roh Kudus.Ini meliputi pekerjaan dari kuasa yang terus menerus.

  4. Persatuan yang tak terputuskan lagi (Mat 20:20; Yoh 10:28; Roma 8:35-39).

  5. Persatuan yang sempurna melebihi batas pengertian maupun batas persatuan yang diketahui manusia (Ef 5:32; Kol 1:27).Ini merupakan sebuah “misteri”.


Akibat kesatuan orang percaya dengan Kristus:

  1. Adanya perubahan dan sasaran kasih jiwa yang percaya.Pusat / sasaran utama kasih jiwa itu adalah Kristus (2 Kor 5:14; Gal 6:17).

  2. Adanya kegiatan-kegiatan baru yang dikontrol oleh kuasa pertobatan dan iman (Luk 17:5; Yoh16)

  3. Memberikan orang percaya posisi dan hak legal dihadapan Allah (Ef 1:4-6; 1 Yoh 2:20).

  4. Menghasilkan kuasa transformasi kehidupan orang percaya,dan kuasa asimilasi ke dalam hidup Kristus (Roma 8:10; 1 Yoh 3:2).

  5. Kristus bersekutu dengan orang percaya dalam segala sesuatu.Kristus beserta dalam perjuangan dan usaha,dalam penderitaan,ujian dan pencobaan hidup ini (Bil 4:13; Ibr 2:18; Yes 63:9).                                                            



11.  PENYUCIAN (SANCTIFICATION).


Penyucian adalah pemisahan untuk maksud khusus yang meliputi juga penyerahan diri.Dalam perjanjian Lama biasanya dipisahkan iman-iman,nabi-nabi,Bait Allah untuk pelayanan kepada Allah.Istilah yang dipakai ialah: Qadas = hagiazein. Pemisahan dan penyerahan diri merupakan unsur utama yang terkandung di dalam konsep itu.


Hubungannya dengan pengalaman Kristen,penyucian meliputi 3 aspek:

  1. Kesucian secara posisi (positional sanctification).

Ini berarti:bahwa orang-orang beriman telah dipisahkan sebagai orang suci dalam kedudukannya sebagai keluarga Allah.Dipisahkan dari dunia dan mendapat kedudukan sebagai warga Kerajaan Allah.Dalam aspek pertama ini tidak diperdulikan perihal keadaan rohani orang itu yang penting dia beriman kepada Kristus.Orang Korintus adalah orang-orang yang suci secara posisi,meskipun mereka masih hidup dalam kondisi duniawi (1Kor 6:11).Dasar penyucian tersebut adalah kematian Yesus (Ibr 10:10),tanpa usaha dari mereka (Roma 1:7; Kor 1:2).

  1. Kesucian secara pengalaman (progressive/experiental sanctification).

Kesucian pengalaman (1 Ptr 1:16) menunjukan proses pemisahan terus-menerus.Disinilah letak perbedaaan rohani orang-orang Kristen antara yang matang rohani dan yang kurang rohani.Kesucian bukanlah suatu yang instant.Hal ini memakan waktu dan keuletan.Ketabahan pengajar / pembimbing juga diperlukan.Usaha-usaha yan g berhubungan dengan penyucian pengalaman ini misalnya:

  • Hati yang dibajak oleh Allah (lihat Perumpamaan Penabur).

  • Penyeraha kepada Tuhan dengan menggumuli akibat-akibat dari gerakan nafsu daging,sebagaimana dicerminkan oleh Sabda Allah (Yak 1:22-25 dan Kol 3:1-9).

  • Nafsu-nafsu itu perlu dimatikan dan dibuang.

  • Perlu proses penyiangan (Yoh 15:1-3) dan peneguran (1 Ptr 1:7; 4:12,13).

  • Perlu pengembangan dan pengenalan yang lebih intim dengan Yesus (2 Ptr 3:18).

  • Pemusatan seluruh pikiran ke dalam alam ketaatan kepada Kristus (2 Kor 10:5).

  • Menolak segala ajaran yang menentang Kristus.Kita perlu menawan segala pikiran dan menaklukannya kepada Kristus.

  • Mengembangkan hidup yang berlimpah-limpah dalam kasih dan kesalehan (1 Tes 3:12,4:1,10).

  • Jangan mendukakan Roh (Ef 4:30) tapi harus berjalan di dalam Roh.Ini menyebabkan ketaatan yang mutlak kepada pekerjaan Roh,dan tidak tunduk (tidak memenuhi)tuntutan daging (Gal 5:16).


  1. Kesucian sempurna (perfected sanctification).

Hal ini berarti kesempurnaan total disaat Yesus kembali (Fil 3:20-21).

Bagaiman kita mendajadi kusus? Ada dua sisi pengudusan / penyucian:

  1. Yang kita terima dengan iman karena merupakan pekerjaan ilahi yang dihasilkan oleh kuasa ilahi (I Tes 5:23,Ef 5:26).

  2. Yang kita kerjakan bersama dengan kuasa Allah (Fil 2:12-13,Roma 12:1-2,Kol 3:9-10).

Menurut John Wesley seorang dapat disucikan secara seketika dan menyeluruh oleh kuasa perbuatan Allah pada saat ia dibaptis Roh Kudus.Menurut Wesley,penyucian yang menyeluruh mencabut akar dosa,memelihara orang yang mengalaminya sehingga tidak berbuat dosa.Bila demikian apakah mungkin seorang percaya akan mencapai tahap tertentu dalam hidup ini dimana kesuciannya sudah mencapai kesempurnaan? Menurut kaum “Perfectionis”ada yang pernah ada bisa sampai kepada tahap pengudusan,dimana orang percaya tidak berdosa lagi.Ayat yang digunakan:Matius 5:48,Efesus 4:13,1 Tesalonika 5:23,1 Yoh 3:5-6.

Sebetulnya istilah “sempurna” (Yun: teleos) dalam PB bukan berarti sempurna mutlak,tapi dalam artian “complete” (I Tes 5:23) atau “mature” (Ef 4:13).Paulus mengajarkan bahwa penyucian itu adalah suatu proses (Fil 1:6; 3:12, II Kor 7:1).Menurut Yohanes,orang yang lahir baru tidak terus menerus berbuat dosa,yaitu dosa terus menerus sebagai gaya hidup (habitual sin).Jadi walaupun penyucian sempurna atau menyeluruh bukanlah sesuatu yang bisa dicapai dalam hidup ini,namun penyucian ialah sesuatu yang diusahakan untuk mencapai sampah hari kedatangan Kristus kembali.




12.PEMULIAAN (GLORIFICATION).


Tujuan akhir dalam pekerjaan penyelamatan Yesus Kristus tidak terjadi pada masa kin,namun pada masa yang akan dating,ketika Dia datang kembali untuk mempermuliakan kita.Pemulihan adalah pekerjaan Allah yang menyelesaikan keselamatan kita,ketika kita dibawa dalam hadirat Allah yang kekal dengan kesempurnaan moral (bebas dari dosa)dan dalam tubuh seperti kemuliaan Kristus.

I Yoh 3:2 menulis bahwa kita akan sama seperti Dia.Ini bukan berarti kita akan menjadi Allah ,tetapi kita akan sempurna secara moral seperti Dia.Ada 4 tingkatan moral:1) Bisa berdosa 2) Tidak bisa tidak berdosa 3) Bila tidak berdosa 4)Tidak bisa berdosa         sempurna ! Pada waktu permuliaan kita akan mencapai tingkatan moral keempat.

Dasar pemulihan adalah:korban penebusan Kristus.Tanpa pekerjaanya kita semua terhilang.Selain itu Alkitab menujukkan jaminan pemuliaan.Beberapa gagasan dalam Alkitab yang menunjukkan jaminan kemuliaan yang akan datang:

  1. Janji (I Kor 15:12-26) Kristus bangkit   →      kita juga.

  2. Kristus buah sulung     →      buah yang lain menyusul.I Kor 15:20.

  3. Roh Kudus adalah jaminan (Ing:earnes = uang muka),pembayaran penuh menyusul.II Kor 5:5.

  4. Roh Kudus adalah materai    →      jaminan keamanan (Ef 4:30).

  5. Warisan  = sesuatu yang diteriama pada waktu yang akan datang (Rom 8:17).


Sifat pemuliaan:

  1. Kesempurnaan jiwa.

Tujuh kata dalam bahasa Yunani yang menunjukkan penggenapan kesempurnaan yang akan kita miliki,yakni: άμομος / Amomos (tanpa noda),Hagios (kudus / memuaskan kekudusan Allah), Aproskopos (tidak akan tersandung), Eilikrines (murni,bersih), Anegkletos (bebas dari tuntutan yang memberatkan), Amemptos (tanpa kesalahan), Spilos dan Rhutis (tanpa cacat cela dan kerut).

  1. Kehidupan kekal, Yoh 3:16.

  • Immortal (tidak binasa / mati) = keberadaan yang tampa akhir.

  • Eternal (hidup kekal) = hidup tampa akhir,juga meliputi hidup yang bermutu,persekutuan yang sempurna dengan Allah.

  1. Kemerdekaan sejati,Yoh 8:32,36.

Ini meliputi kemerdekaan dari:Dosa,Hukuman dan Kematian.

Dosa lenyap,kita hanya melakukan apa yang baik.Hukum ekstrnal berlalu,itu menjadi sifat internal kita.Kematian tiada,kita hidup kekal.

  1. Tubuh kemuliaan / sempurna.

Keselamatan seutuhnya meliputi:roh,jiwa dan tubuh (I Tesalonika 5:23).

Ada beda istilah PB untuk daging / flesh (= sifat manusia berdosa,manusia lama), dengan tubuh /body (= bagian fisik dari manusia).Tubuh akan dibangkitkan,ada keserupaan tapi tidak sama dengan tubuh lama.Misalnya:orang cacat menjadi sempurna tubuhnya.






BAB III.

PEKERJAAN ROHULKUDUS DI DALAM KESELAMATAN



Perjanjian Baru menggunakan lima istilah untuk mengatakan peranan Rohulkudus didalam keselamtan.Kelima istilah itu ialah:menyakinkan (convicting), melahirkan (regenerating), mendiami (indwelling), membaptiskan (baptizing), dan memeteraikan (zealing).Sedangkan untuk proses penyucian selanjutnya digunakan istilah memenuhi (filling).Dibawah ini istiah-istilah itu dibicarakan secara terperinci.



MEYAKINKAN (Yoh16:8-11)


Yang dimaksud dengan peranan Roh Kudus menyakinkan seseorang ialah penempatan kebernaran injil oleh Rohulkudus pada keadaan jelas dihadapan orang sesat,sehingga ia menyadarinya sebagai kebenaran yang menuntut tanggapan penerimaan atau penolakan terhadap Pribadi Kristus sebagai Juru Selamat pribadinya.Dalam hal ini Rohulkudus tidak memaksa seseorang untuk menerima dan menolak Injil keselamatan itu.Manusia diciptakan dengan kemerdekaan dan tanggung jawab penuh oleh Allah .Wajiblah membuat sikap terhadap perangan Rohulkudus itu.

Nas penting yang berhubungan dengan peranan Roh ini ialah Yohanes16:8-11.Kata menyakinkan berasal dari istilah Yunian “elengksei” yang juga berarti menginsafkan ataupun menyadarkan.Karena keterangan waktunya ialah masa depan (future) maka pekerjaan Roh itu harus diawali dengan pemberitaan Firman Allahyang kemudian dibuat sangat jelas oleh Rohulkudus sehingga manusia tak dapat berdalih lagi kecuali membuat keputusan.Sikap netral di sini sama dengan penolakan terhadap Kristus.

Hal pertama yang diyakini seseorang karena karya Rohulkudus ialah kenyataan keberadaanya yang berdosa yang sdah kemuliaan Allah.Ia sadar terhadap ke tidak berdayaannya mendapatkan keselamatan dan lepas dari dosa itu.

Kemudian Rohulkudus juga menyakinkan orang tersebut tentang kebenaran yaitu kebenaran Kristus.Bukti kebenaran itu ialah ”Karena Ia kembali kepada Bapa” (ayat…),yang berarti Ia ditinggikan melalui permuliaanNya yaitu KebangkitanNya, KenaikanNya, KedudukanNya disebelah kanan Allah Bapa,kedatanganNya kembali sebagai Hakim dan Raja.Dengan melihat dosa dirinya dan kebenaran Kristus manusia sesat itu berada pada posisi menerima atau menolak penyalibanNya sebagai Juru SelamatNya.

Dan akhirnya Rohulkudus menyakinkan orang berdosa itu akan adanya penghukuman yang akan datang padanya,apabila ia mengikuti setan dan menolak Yesus Kristus sebagai Juru Selamatnya.Ini adalah klimaks dari peranan Rohulkudus untuk mempersiapkan manusia untuk menerima Kristus sebagai Juru Selamat.Kesadaran akan tiga hal ini belum menyelamatkan seseorang sehingga bisa terjadi bahwa seseorang berdosa yang mengerti tiga hali ini memutuskan untuk menolak Kristus sebagai Juru Selamat pribadinya.Dan apabila hal ini terjadi berarti dilaksanakan keinsafan penuh.



MELAHIRKAN KEMBALI (Yoh 3:3,5 dan Tit 3:5)


Penyucian yang dilahirkan oleh kelahiran bagi yang menjadikan baru lagi.Trench berpendapat bahwa ini adalah tingkatan kesenangan hidup dari manusia lebih dan lebih lagi ke dunia rohaniah baru kedalam tempat dimana dia diperkenalkan dan dimana dia sekarang hidup,bergerak dan mengalami pembaruan.Definisi dari melahirkan kembali ini adalah kegiatan Allah untuk menuangkan hidup kekal.Dan bukan pembaptisan.


MEMETERAIKAN (II Kor 1:22, Ef 1:13, 4:30)


Arti memeteraikan adalah tanda dimiliki oleh Allah dan dipelihara sampai hari penebusan.Ini adalah suatu jaminan keamanan bagi orang-orang Kristen.Kapan terjadinya ? Terjadi saat percaya kepada karya penebusan Yesus Kristus.



MEMBAPTISKAN (I Kor 12:13)


Kegiatan pembaptisan ini dikenakan kepada semua orang beriman (I Kor 12:13).Kata kerja bahasa aslinya menggunakan tenses aorist tense.Dengan demikian hal ini terjadi sekali,tidak menunjukkan pembaptisan Roh berkali-kali.Tujuan pembaptisan ini menjadikan orang-orang percaya itu anggota Tubuh Kristus (ayat 14).Pembaptisan dalam gereja yang am yang tak kelihatan.Perlu diingat bahwa Pembaptisan oleh Roh ini tidak sama dengan pembaptisan air oleh gereja.

Dikalangan Pentakosta / Kharismatik pada umumnya ada pendapat yang membedakan antara dibaptis oleh Roh Kudus menjadi angota Tubuh Kristus, dan dibaptis oleh Kristus dengan Roh Kudus (yang biasanya berkaitan juga dengan bahasa roh; yang dianggap sebagai “second blessing”setelah keselamatan.



MENDIAMI (I Kor 6:19)


Dalam 1 Korintus 6:9 dijelaskan bahwa jemaat Korintus sebagaimana orang-orang percaya lainnya didiami oleh Roh Kudus.Kalau menilik keadaaan jemaat Korintus yang orang-orangnya banyak masalah,namun Roh sesungguhnya berdiam dalam mereka.Hal ini adalah karunia Allah (Roma 5:5),akibatnya Roh Kudus diam di dalam kita.

Ketidak hadiran Roh Kudus adalah bukti bahwa tidak adanya keselamatan (Ef 1:14) sehingga tidak ada jaminan bagi kita,sehingga akhirnya sengsara.Orang-orang percaya bisa kehilangan pemenuhan Roh Kudus,tapi bukan pendiaman Roh Kudus (Yoh 14:16).

Beberapa persoalan yang memerlukan jawaban adalah masalah ketaatan (Kis 15:32; bnd dengan Kis 6:7; Rom 1:1),Roh Kudus mendiami secara temporer dalam PL (1 Sam 16:14; Maz 51:13).Pendiaman Roh dan pengurapan Roh berlaku bersama-sama,namun bagi tujuan yang berlainan.Didiami Roh berhubungan dengan fungsi Roh yang membawakan hadirat Allah ke dalam hidup orang beriman.Diurapi Roh berhubungan dengan pekerjaan Roh yang memampukan orang beriman untuk dapat mengerti dan menerima ajaran (`1 Yoh 2:20,27).


MEMENUHI (Ef 5:18)


Konsep ini berhubungan dengan pertumbuhan rohani seseorang yang sudah dilahirkan kembali oleh Roh Kudus.Definis Roh Kudus memenuhi seseorang adalah Roh Kudus menguasai (mengontrol)total hidup seorang beriman (Ef 5:18).Pemenuhan yang kata kerjanya ”imperative” menunjukkan suatu tuntutan.Sedangkan tenses yang dalam bentuk “present Tense” menunjukkan kegiatan tersebut berlangsung terus menerus.Sehingga pemenuhan merupakan tuntutan atau perintah dari Allah dan dengan demikan pemenuhan perlu diminta;perintahNya adalah supaya dipenuhi Roh Kudus terus menerus.

Sehinggga pemenuhan itu dapat merupakan perulangan (Kis 2:4; 4:31),komplit berkali-kali.Tenses dalam bentuk aorist tense,berarti komplit dari segi waktu.

Persyaratan yang harus dipenuhi agar seorang percaya dipenuhi Roh Kudus adalah:

  1. Hidup dengan penuh penyerahan,yang berdedikasi menaklukan diri mutlak kepada penguasaan Roh,secara sukarela dan bertanggung jawab (taat kepada kehendak Roh).Hal mana meliputi 2 faktor yakni penyerahan yang kontinyu (Roma 12:1,2) dan arah hidup yang peka kepada pimpinan Roh Kudus (Roma 8:14).

  2. Menang atas dosa dalam pengalaman hidup sehari-hari (Ef 4:30),menanggapi terang ilahi dari Firman Allah yang terus menerus dinyatakan kepadanya (1 Yoh 1:7),dan hidup bergantung mutlak kepada Roh Kudus (Gal 5:16).


Hasil (produk) dari pemenuhan Roh Kudus kemudian terlihat pada karakter (Gal 5:22,23), kebaktian dan pujian (Ef 5:18-20), ketaatan (Ef 5:21), dan adanya pelayanan (Yoh 7:37-39).












































BAB IV

KEPASTIAN KESELAMATAN


Alkitab menyatakan setiap orang yang percaya kepada Yesus pasti selamat (I Yoh 5:10-13; Yoh 3:16; 6:47).Seorang percaya dapat,bahkan harus yakin akan keselamatannya.Jikalau ia tidak yakin akan jaminan keselamatan ini,berarti ia telah menganggap Allah pendusta.Dasar keyakinan adalah Firman Allah yang kekal (I Petrus 1:25).Ini adalah bukti obyektif.

Orang berusaha selamat dengan amal kebaikan tidak mungkin memiliki keyakinan keselamatan dalam dirinya.Ia hanya dapat berkat:mudah-mudahan atau mungkin saya selamat.Hatinya dipenuhi dengan keraguan karena ia takut jangan-jangan usahanya tidak mememuhi syarat Allah.Tapi dalam hati setiap orang yang percaya kepada Kristus,Roh Allah bersaksi bahwa ia adalah anak Allah (Roma 8:16).Ini adalah bukti subyektif.

Orang Kristen sejati juga tidak perlu ragu-ragu atau takut kehilangan keyakinan ini.Ia tetap beriman semata-mata kepada Tuhan Yesus yang sanggup memelihara dia sampai kedatangan-Nya yang kedua (Fil 1:6. I Tim 1:12).Tentu ia akan menghadapi banyak pencobaan dan ujian iman,namun bagaimanapun sulitnya persoalan itu kepercayaanya kepada pemeliharaan Gembala yang baik itu akan tetap kuat (Yoh 10:27-30).Tidak ada satupun yang dapat merenggut keyakinan itu dari hatinya.

Memang seperti anak kecil yang bisa jatuh kedalam Lumpur,kita kadang-kadang bisa jatuh ke dalam dosa.Bila kita jatuh dalam dosa,tidak perlu lagi kita menerima Yesus berulang-ulang karena Yesus hanya terima satu kali saja (Ibr 13:5b).Yang perlu kita lakukan adalah mengaku dosa untuk mendapat pengampunan dan pembaharuan dari Allah.


Ada beberapa langkah yang harus diambil untuk memperoleh pengampuna dosa:

  1. Kita perlu menyadari bahwa perbuatan itu adalah DOSA yang dibenci Allah.

  2. Kita harus mengakui dosa dengan sunguh-sungguh serta mohon kekuatan Roh Kudus untuk mengalahkan dosa tersebut.Jika perbuatan kita telah merugikan orang lain,maka kita juga harus membereskannya dengan manusia.Misalnya:Bila kita mencuri,maka uang curian itu harus dikembalikan.Bila kita berselisih,maka kita harus berdamai (Matius 5:24).


Bila kita menaku dosa,maka Allah akan mengampuni dan menyucikan kita (I Yoh 1:9,21-2; Maz 32:3-5),dan Allah akan mengembalikan lagi sukacita keselamatan itu kepada kita (Mazmur 51:14). 



KETEKUNAN ORANG BERIMAN


Definisi orang yang telah dipersatukan dengan Kristus oleh iman,dibenarkan oleh Allah dan anugerah-Nya,serta dilahirkan kembali oleh Roh Kudus.Tidak akan terbuang sama sekali dari anugerah keselamatan yang telah diterimanya.Melainkan ia akan terpelihara dalam keselamatan sampai akhir.Kalaupun satu saat ia jatuh dan gagal memuliakan Allah,ia tidak akan tetap tinggal dalam kemurtatan terhadap Allah sampai akhir.


Definisi diatas mencakup beberap hal dibawah ini:


  • Keselamatan diberikan oleh Allah selama-lamanya,tidak bisa hilang.

  • Allah memelihara orang percaya tetap selamat sampai kekal (Filifi 1:6).

  • Orang yang percaya kepada Kristus pasti selamat / hidup kekal (Yoh 10:26-29).

  • Orang percaya pasti bertekun dalam anugerah sampai pada akhirnya (selamanya).



Alasan bagi jaminan kekal,berkaitan dengan Allah Tritunggal,yakni:

  1. Allah Bapa (Roma 8:30, 11:29).

  • Rencana Allah tidak mungkin gagal untuk memuliakan orang yang dibenarkan-Nya.

  • Kuasa-Nya sanggup menjaga sampai akhir (Yud 24, Yoh 28-29).

  1. Allah anak.

  • Tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus (Roma 8:33).

  • Doa-doaNya bersifat preventif (mencegah kita berdosa)dan kuratif (membela kalau kita berbuat dosa).

  1. Allah Roh Kudus.

  • Ia melahirkan kembali.

  • Ia tinggal dalam diri orang percaya.

  • Ia membaptiskan.

  • Ia memateraikan.

  • Ia mengubah sifat orang percaya/


Disini kita menghadapi perbedaan pendapat antara kaum Calvinis dan kaum Armenia.Menurut kaum Calvinis,karena Allah yang berinisiatif memanggl dan menentukan,dan karena Allah sanggup memelihara dan menjaga apa yang sesuai dengan kehendak-Nya,maka tidak mungkin orang yang dipanggil kahilangan keselamatanNya.Ayat yang dipakai,misalnya: Yoh 10:28-29, Roma 8:38-39, Filifi 1:6,II Timotius 1:12, I Petrus 1:5.Sebaliknya menurut kaum Armenian,karena ketentuan Allah berdasarkan respon manusia,maka akhirnya ketekunan itu berdasarkan usaha manusia.Tentu saja niat dan usaha manusia dibantu oleh kuasa Allah.Jadi menurut Armenianisme, “eternal security” akan dicapai orang kalau mereka tetap di dalam Yesus.Ayat yang dipakai misalanya Yoh 15:1-8, Ibr 6:4-6, 10:26-27.


Tantangan dan keberatan tentang pandangan “sekali selamat tetap selamat” ini:

  1. Doktrin ini mengakibatkan kelalaian (dalam perilaku) dan kemalasan (dalam pelayanan).Menurut Calvin,orang yang lahir baru tidak “bisa” hidup dalam dosa.Apabila seseorang biasa hidup didalam dosa,ia belum lahir baru / diselamatkan.Namun bagaimana dengan Yudas Iskariot,salah satu murid / rasu Kristus? Padahal dalam Yohanes 13:10,ketika Yesus mencuci kaki para murid-Nya,Ia menyatakan mereka (termaksud Yudas) tidak perlu dimandikan lagi tetapi cukup untuk dicuci kaknya.Apakah itu berarti bahwa Yudas pernah mengalami kelahiran baru?.Menurut Raymond Carlson,Yudas karena pelanggarannya telah jatuh dan bukan saja kehilangan tempatnya sebagai rasul tetapi juga tempatnya sebagai anggota keluarga Allah (Kis 1:25).

  2. Merampas kehendak bebas manusia.

Sanggahan Calvin:orang yang sudah jatuh ke dalam dosa itu terikat dan tidak bebas memilih,sebab dia cenderung memilih dosa.Kebebasan diartikan sebagai kemampuan utuk memilih yang baik.Menurut Calvinisme,orang yang lahir baru tidak akan kehilangan keselamatan tetapi bisa kehilangan kesaksiannya didunia ini dan pahala yang akan datang.

  1. Ada ayat-ayat dalam Alkitab yang memperingatkan kita agar kita kembali kepada dosa dan jangan murtad (Luk 9:62, Ibr 3:12, II Petrus 2:22).Beberapa memberikan peringatan yang sangat keras,antara lain:

  • Lukas 12:10 Siapa menghujat Roh Kudus tidak akan diampuni dosanya.

  • Ibrani 6:4-6 Orang yang diterangi hatinya tapi murtad tak mungkin dibaharui.

  • II Timotius 2:12 Jika kita menyangkal,Diapun akan menyangkal kita.

  • Wahyu 3:5 Dihapus dari kitab kehidupan.

Jadi orang bisa kehilangan keselamatannya kalau dia menghujat Roh Kudus (setelah melalui berbagai tahapan seperti mendukakan Roh,memadamkan Roh,mendustai Roh,menetang Roh,dst…hingga menghujat Roh Kudus.Pada titik itu seseorang sampai pada “point of no return”,dimana hatinya dikeraskan sehingga tidak ada penyesalan lagi karena penghujatannya kepada Kristus.Jadi Allah tidak mengampuninya karena orang itu tdak akan pernah lagi minta pengampunan sampai selama-lamanya.

Kita yakin pada keselamatan kekal yang terjamin pasti dalam Kristus ,tetapi keselamatan itu bukannya tanpa syarat.Syarat dari jaminan keselamatan itu ialah:tinggal di dalam Kristus (Yoh 15:5-6, Roma 11:19-24).”Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang,yaitu mereka yang terpanggil,yang dipiliha dan yang setia” (Wahyu17:14).

Kita juga harus mengerti tentang adanya perbedaan pahala disorga dan perbedaan hukuman di neraka (Luk 12:47-48, Mat 11:22-24),Semua orang percaya akan dihadapkan pada tahta pengadilan Kristus /bema (II Korintus 5:10).Pengadilan ini bukan untuk menentukan keselamatan (Bnd.Roma 8:1) tapi untuk menentukan besarnya pahala yang mereka terima atas perbuatan iman mereka.Orang Kristen yang percaya Kristus tapi dalam pelayananya dia memiliki motivasi rendah / keliru,maka dia tetap selamat namun “ pekerjaannya terbakar”.Dia tetap selamat tapi kehilangan upah / pahala (I Korintus 3:10-15).sedangkan yang  motivasinya murni dan teruji dia akan menerima pahala dari Allah.

Alkitab menyebutnya dengan beberapa isitilah:  

  1. Mahkota kehidupan bagi orang yang setia sampai mati mengikuti Yesus (Wahyu 2:10).

  2. Mahkota kebenaran bagi orang yang merindukan kedatangan Kristus (II Tim 4:8).

  3. Mahkota abadi bagi orang yang dapat menguasai dirinya dalam segala hal (II Kor 9:25).

  4. Mahkota kemegahan bagi orang yang memenangkan jiwa baru (I Tes 2:19).

  5. Mahkota kemuliaan bagi orang yang setia memelihara domba-domba Allah (I Ptr 5:4).

Namun semua mahkota itu bukan untuk kemegahan kita,sebab itu akan merupakan persembahan yang akan kita berikan kepada Yesus Kristus yang layak menerima segala pujian,hormat dan kuasa sampai selama-lamanya (Wahyu 4:10-11).




 













 


































 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar